IMPLEMENTASI
COBIT 5
ABSTRAK
COBIT adalah kerangka
dari IT Governance untuk kepentingan bisnins yang tujuannya untuk
diimplementasikan, dimonitor dan ditingkatakan dengan percobaan terbaik. Oleh
karena itu pada artikel kali ini saya akan membahas tentang implementasi COBIT
khususnya COBIT 5 yang telah diterapkan oleh beberapa perusahaan. Penelitian COBIT
bertujuan untuk mengimplementasikan tata kelola teknologi informasi pada PT.
MBA Consulting menggunakan Framework COBIT 5 yang menghasilkan Tingkat
Kematangan, Kesenjangan, dan rekomendasi untuk tata kelola TI agar sesuai
dengan tujuan perusahaan
PENDAHULUAN
Organisasi
semakin bergantung pada
TI dan dapat
secara efektif dan
efisien mengintegrasikan sumber daya TI dengan proses organisasi dan
manajerial lainnya [1]. Tata kelola TI diadopsi secara luas oleh organisasi di
Indonesia, baik organisasi pemerintahan
maupun swasta
[2]. Dari beberapa artikel yang saya jadikan sumber
referensi dalam penulisan artikel mengenai implentasi COBIT ini terdapat juga
beberapa referensi yang berupa artikel penelitian mengenai COBIT.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Tata Kelola TI
Menurut (IT Governance Indonesia, 2019) Tata
Kelola Teknologi Informasi adalah proses yang digunakan untuk memantau dan
mengendalikan keputusan kapabilitas teknologi informasi untuk memastikan
pengiriman nilai kepada pemangku kepentingan utama dalam suatu organisasi.
Adanya tata kelola TI yang baik menyebabkan proses atau kegiatan TI dilakukan
secara sistematis, terkendali dan efisien. Bahkan menciptakan efisiensi,
mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan daya saing.
2. Manfaat Tata Kelola TI
Manfaat tata kelola TI adalah untuk
mengatur penggunaan TI dan memastikan kinerja TI sesuai dengan tujuan sebagai
berikut (Astuti, 2019) 1. Menciptakan keselarasan strategi TI dengan strategi
bisnis perusahaan; 2. Penggunaan TI memungkinkan perusahaan mengeksploitasi
kesempatan yang ada dan memaksimalkan keuntungan serta memberikan realisasi
keuntungankeuntungan yang dijanjikan dari penerapan TI; 3. Penanganan manajemen
resiko yang terkait TI secara tepat dana menekan dampak yang muncul ke tingkat
yang dapat diterima. 4. Penggunaan sumber daya TI yang bertanggung jawab dalam
arti sumber daya TI yang diperlukan harus tersedia dan digunakan secara
optimal; 5. Performa layanan yang dihasilkan dari setiap proses TI yang
diterapkan harus diukur secara reguler untuk memastikan output yang dihasilkan
telah sesuai dengan yang diharapkan
3. Pengertian COBIT 5 COBIT 5 (Control Objectives for Information and related Technology ver.5.0)
COBIT 5 merupakan suatu panduan standar praktek manajemen teknologi informasi. IT Governance mengeluarkan COBIT 5 bagian dari ISACA. COBIT 5 sendiri merupakan framework yang sudah dilengkapi beberapa fitur terbaru yang dirilis COBIT pada tahun 2012. Hal ini sebagai penyempurnaan dari versi terdahulunya yaitu COBIT 4.1 yang dilengkapi 5 prinsip dan 7 enablers. Pada versi terbaru ini sangat terlihat perbedaan, jika pada COBIT 4.1 lebih mengarah pada tata kelola informasi, maka COBIT 5 lebih berfokus pada tata kelola informasi sebagai kerangka kerja dibidang manajemen dan bisnis. untuk menunjang kinerja dalam suatu perusahaan agar dapat mencapai tujuan dan nilai yang sangat optimal dari pengelolaan teknologi informasi, kerangka kerja COBIT ini sangat komprehensif atas hal tersebut sehingga dapat mewujudkan keseimbangan antara manfaat dan mengoptimalkan tingkat resiko serta penggunaan sumber daya yang ada. keputusan bisnis yang baik harus didasarkan pada pengetahuan yang berasal dari informasi yang relevan, komprehensif dan tepat waktu, yang dapat dihasilkan jika informasi memenuhi krit
eria informasi (ISACA, 2012). Jadi pada dasarnya COBIT 5 sebagai pengembangan untuk suatu tujuan pengendalian informasi dan tata kelola teknologi informasi yang dikelola oleh IT Governance Institute. COBIT memiliki kerangka kerja yang menentukan pengendalian dalam bidang TI berdasarkan informasi yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis dan informasi yang kemudian menghasilkan dari penerapan informasi sumber daya yang terbaik Prinsip Dasar COBIT 5.
Gambar 1 Prinsip dasar
COBIT 5 (ISACA, 2012)
Menurut IT Governence
Indonesia COBIT 5 didasari oleh 5 prinsip kunci dalam menjalankan governance
dan management suatu IT enterprise. Kelima prinsip COBIT 5 tersebut yaitu :
● Prinsip COBIT 5 pertama
: Meeting stakeholder needs COBIT 5 terdiri atas proses-proses dan enabler
untuk mendukung penciptaan nilai bisnis melalui penerapan IT. Sebuah perusahaan
dapat menyesuaikan COBIT 5 dengan konteks perusahaan tersebut.
● Prinsip COBIT 5 kedua :
Covering the enterprise end-to-end COBIT 5 mengintegrasikan pengelolaan IT
perusahaan terhadap tatakelola perusahaan. Hal ini dimungkinkan karena COBIT 5
mencakup seluruh fungsi dan proses yang ada di perusahaan dan OBIT 5
mempertimbangkan seluruh enabler dari governance dan management terkait IT
dalam sudut pandang perusahaan dan endto-end. Artinya COBIT 5 mempertimbangkan
seluruh entitas di perusahaan sebagai bagian yang saling mempengaruhi
● Prinsip COBIT 5 ketiga
: Applying a single, integrated framework
● Prinsip COBIT 5 keempat:
Enabling a holistic approach Governance dan management IT perusahaan yang
efektif dan efisien membutuhkan pendekatan yang bersifat menyeluruh, yaitu
mempertimbangkan komponen-komponen yang saling berinteraksi. COBIT 5
mendefiniskan sekumpulan enabler untuk mendukung implementasi governance dan
management sistem IT perusahaan secara komprehensif.
● Prinsip COBIT 5 kelima
: Separating governance from management COBIT 5 memberikan pemisahan yang jelas
antara management dan governance. Kedua hal ini meliputi aktivitas yang
berbeda,membutuhkan struktur organisasi yang berbeda dan melayani tujuan yang
berbeda.
IMPLEMENTASI COBIT 5
Contoh implementasi ini
diambil dari salah satu percobaan COBIT 5 oleh Universitas Udayana di wilayah
Tabanan Bali. Implementasi rekomendasi perbaikan yang dilakukan difokuskan dalam peningkatan
proses domain APO08 yang bertujuan untuk
mengetahui bagaimana dampak implementasi terhadap nilai current capability
domain APO08 pada organisasi, yang pada hal ini adalah Disdukcapil Tabanan
Tahap awal dalam pelaksanaan implementasi
membutuhkan sebuah time schedule yang bertujuan agar implementasi yang
dilakukan berjalan dengan lancar dan tertata.Time schedule
pelaksanaan implementasidilakukan dalam kurun
waktu 1 bulan
yang ditampilkan pada Tabel 4.
Gambar 4.
Time Schedule Pelaksanaan Implementasi
Gambar 4 merupakan time schedule yang digunakan
dalam pelaksanaan implementasi, kegiatan dibagi menjadi empat minggu meliputi
minggu pertama yaitu melakukan update bio pada Facebook dan Instagram serta
melakukan pendampingan dalam pembuatan vidio. Minggu kedua yaitu melakukan pembuatan
pamflet, pembuatan template postingan dan pendampingan dalam melakukan
upload vidio di
Youtube serta memposting
pamflet pada sosial
media Disdukcapil Tabanan. Minggu ketiga yaitu melakukan kegiatan
monitoring dari implementasi yang
dilakukan. Minggu keempat
yaitu melakukan
penyebaran dan analisis
ulang hasil kuesioner untuk
mengetahui peningkatan level capability pada
domain APO08. Hasil kuesioner capability level pada domain APO08 dapat dilihat pada
Tabel 8.
Tabel 8 merupakan hasil analisis kuesioner capability
level pada APO08.Pemberian nilai pada kuesioner dilakukan oleh 2 responden yang
ditentukan berdasarkan pemetaan RACI.Beberapa
aspek permasalahan seperti
kurangnya informasi yang
tersampaikan kepada masyarakat
mulai terselesaikan dengan menerapkan praktek-praktek rekomendasi peningkatan ke
tahap level 2, seperti penyampaian informasi persyaratan berkas administrasi
melalui kanal youtube, posting melalui sosial media instagram, serta monitoring
dalam penggunaan sosial media sebagai media penyampaian informasi kepada masyarakat.
Hasil analisis menunjukan proses pada APO08 berada pada level 2 dapat disimpulkan bahwa kegiatan
implementasi yang telah dilakukan dapat meningkatkan level current capability yang
sebelumnya berada pada level 1 sudah meraih level 2 sesuai dengan target
implementasi
REFERENSI:
[1] I Gusti Made Setia Dharma, I Gusti Made
Arya Sasmita, and I Made Suwija Putra.(2019).“EVALUASI DAN IMPLEMENTASI TATA
KELOLA TI MENGGUNAKAN COBIT 2019 (STUDI KASUS PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TABANAN)”. Volume 2. Program Studi Teknologi Informasi,
Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bali
[2] Marciano Risky Fradinata , I Gede Juliana
Eka Putra , I Nyoman Yudi Anggara Wijaya.(2021). “Evaluasi Tata Kelola TI
Menggunakan Framework COBIT 5 Studi Kasus STMIK Primakara”.Volume 10. Program
Studi Sistem Informasi Program Studi Teknik Informatika STIMIK Primakara
Denpasar, Indonesia
[3] Mahgfiroh Setiati, Ajeng Sabila Putri.(2022).”
IMPLEMENTASI TATA KELOLA TI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT -5 PADA PT. MBA
CONSULTING IT GOVERNANCE IMPLEMENTATION USING COBIT -5 FRAMEWORK IN PT. MBA
CONSULTING”. Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trilogi,
Jakarta
Penulis : I Gusti Agung Jaya Hiswara (5026211122)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar